Pesisir Barat.–
Delikkasus13.com.–
Melalui Program Indonesi Pintar (PIP), pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya. PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya operasional pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.Senin (31/3/23)
PIP bertujuan untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu agar tetap mendapatkan pelayanan pendidikan sampai pendidikan menengah.
Namun, sangat disayangkan apa yang terjadi di SMPN 14 Krui, di Pekon Baros Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, awak media mendapatkan laporan dari salah satu wali murid ia mengatakan bahwa panitia atau guru yang membagikan bantuan dana PIP meminta sejumlah uang kepada wali murid.
inisial (L) ia mengatakan kalau dirinya hanya menerima dana dari program pemerintah tersebut sebesar Rp.700.000, Ada selisih dana yang di terima dari ketetapan program sebesar Rp.750.000
“ia mas memang cuma segitu dapatnya anak saya kan dapat Rp.750.000 ya karena sifatnya panitia ngomong kalaupun mau ngasih kepanitia untuk membantu, ya saya selaku walimurid merasa tertekan kalau tidak ngasih, ucapnya.
Selanjutnya saat awak media menanyakan apakah ada pototongan, sumber mengatakan memang sudah langsung di potong sebesar Rp.50.000, makanya saya cuma nerima Rp.700.000, ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah (KS) SMP 14 Krui, Erlica saat di konfirmasi diruangan kerjanya terkait pemotongan dana tersebut mengatakan bahwa tidak ada pemotongan dana bantuan program Indonesia pintar tersebut.
Untuk menyakin awak media, kepala sekolah, Erlica memanggil salah satu pengurus masalah program dana PIP untuk menyakinkan bahwa tidak ada pemotongan tersebut, tegasnya.
Begitu hadir dalam ruangan kerja kepala sekolah dan dibenarkan oleh pengurus pihak SMPN 14 Krui, untuk masalah dana PIP ada potongan.
Pengurus tersebut menjelaskan kepada awak media, dengan dalil bahwa uang dana PIP langsung diserahkan kepada walimurid yang berhak mendapatkannya.
Tapi disini walimurid memberikan lagi uang tersebut dengan sejumlah Rp. 50.000 (Lima Puluh Ribu Rupiah) kepada pengurus yang dipercayakan oleh Erlica selaki kepala sekolah SMPN 14 Krui.
Sungguh kagetnya Erlica saat salah satu pengurus dana PIP membenarkan kalau ada pemotongan dana PIP.
Lagi-Lagi Erlica mengatakan yang mengurus data penerima manfaat KPM bantuan program Indonesia pintar PIP dikasih oleh wali murid untuk mengganti uang bensin pengurus, itu pun sudah di bawa keforum komite, ” ujar kepala sekolah.
Melihat keganjilan ini, awak media akan konfirmasi atau mendatangi ke Dinas Pendidikan kabupaten Pesisir Barat, melihat kebenaranya apa bila memang betul itu yang di lakukan oleh salah satu pengurus, segera panggil dan berikan sangsi tegas kepada mereka, (Yopi/Tim)