Delikkasus13 Com-
Batanghari.– Disinyalir tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap perempuan terjadi lagi dikabupaten Batanghari, Jambi beberapa hari yang lalu.
Namun, kali ini kekerasan diduga dilakukan oleh seorang pemegang tampuk pimpinan disalah satu instansi pemerintah kepada inisial MD seorang perempuan yang notabene adalah bawahannya yang bekerja sebagai tenaga honorer.
Dari keterangan beberapa sumber yang berhasil dirangkum oleh awak media ini menyebutkan ada 5 orang yang dianiaya. Akan tetapi hanya satu orang yang dapat dihubungi oleh awak media ini, sedangkan yang lainya lebih memilih bungkam, disinyalir adanya intimidasi dari pihak tertentu untuk tidak membuka suara. Salah satunya adalah MD korban tindakan penganiayaan hingga mengakibatkan tangan korban cidera.
Dari sumber yang layak dipercaya mewanti-wanti agar namanya jangan disebutkan .
“Jangan bilang saya yang kasi tau ya bang,” pesan sumber yang enggan disebut namanya.
Sedangkan MD satu diantara korban yang mengalami penganiayaan saat dikonfirmasi media ini hanya menjawab singkat karena sedang tidak ingin diganggu.
“Maaf pak untuk saat ini saya belum bisa diganggu masih ingin menenangkan diri. Terimakasih,” balas MD singkat melalui perpesanan WhatsApp, Minggu, 25/02/2024.
Perlu diketahui bahwa peristiwa terjadinya tindakan kekerasan Ka.satpol PP terhadap bawahannya terjadi pada hari Kamis 22 Februari 2024, sekitar jam 10 wib, saat kegiatan gotong royong di lingkup instansi perkantoran Pol PP.
Hal ini dibenarkan oleh Yernawita Piliang. SH, Ketua LCKI kabupaten Batanghari dan Herlas Ketua KOMPEJ DPD kabupaten Batanghari saat menyambangi ruang kerja Kasatpol PP.
“Kami berdua dari lembaga LCKI dan KOMPEJ sudah bertemu langsung Kasatpol PP diruang kerjanya untuk klarifikasi berita yang beredar. Beliau mengatakan sudah berkunjung ke rumah korban untuk minta maaf atas kekhilafanya dan sudah berdamai secara kekeluargaan,” terang Yernawita yang akrab disapa Nyak kepada awak media ini.
Sementara itu AN Kasatpol PP Kabupaten Batanghari hingga berita ini tayang belum dapat dimintai keterangan terkait insiden yang terjadi diinstansinya.
Ditelpon tidak aktif, dua kali konfirmasi lewat WA tidak direspon. (M.arham)