Mesuji.-
Delikkasus13.com.–
Prilaku tidak terpuji terus di tunjukan oleh pihak sekolah SD Negeri 15 Way Serdang, kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji.
Tahun 2022 ini pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji, menberikan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) secara swakelola kepada 8 (delapan) sekolah dasar negeri di 4 kecamatan.
Kecamatan Simpang Pematang 1 SDN, Kecamatan Tanjung Raya 5 SDN, Kecamatan Way Serdang 1 SDN dan Kecamatan Panca Jaya 1 SDN.
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Way Serdang sebagai penerima anggaran DAK secara Swakelola bukan mengelola anggaran secara benar tetapi diduga terus melakukan hal- hal yang tidak terpuji.
Pasalnya kepala sekolah (kepsek) SDN 15 Way Serdang yang berinisial “Bd” dan mandornya/ pengawas yang di tunjuk oleh pihak sekolah yang berinisial “Bw” terus berbuat ulah dan di duga keras berniat melakukan korupsi berjamaah.
Hal ini terlihat sewaktu awak media ini berkunjung ke SDN 15 Way Serdang untuk konfirmasi terkait adanya dugaan pihak SDN 15 Way Serdang melalui oknum mandor “Bw” telah melakukan mark-up dengan secara masif dan sistematis mengurangi atau mentiadakan sebagian atau keseluruhan material bangunan secara sengaja.
Informasi ini didapat langsung dan di dokumentasikan secara video dari narasumber yang bekerja sebagai tukang bangunan di SDN 15 Way Serdang, yang merasa bersalah dan takut terhadap kwalitas bangunan yang sudah selesai di kerjakannya.
” Iya bang, saya sendiri yang mengecor Slup bagian atas itu, tidak ada besi sama sekali, malahan sewaktu pemasangan atap rangka baja, tukang rangka baja melakukan pengeboran untuk memasang baut, cor-coran nya rretak.”
Kata tukang yang nama dan inisial nya dirahasiakan.
Senin (17/10/2022).
Menurut Tukang tersebut menambahkan lagi,
” Upah kami sebagai tukang seharusnya Rp 150 ribu perhari sesuai dengan RAB kata konsultan, tetapi yang kami terima dari pihak sekolah melalui mandor “Bw” cuma 120 ribu perhari.”
ujar tukang itu dengan wajah sedih.
Mendengar hal tersebut dan untuk perimbangan dalam pemberitaan, awak media langsung menuju ke SDN 15 Way Serdang.
dilokasi sekolah yang di tuju ditemukan oknum mandor “Bw” sedang bersih-bersih menyapu lantai sekolah yang baru selesai di pasang keramik.
” Iya bang, saya sekarang bukan sebagai mandor/pengawas lagi, tetapi saya di gaji oleh kepala sekolah “Bd” sebesar Rp 4,5 juta (empat juta lima ratus ribu) sebulan. untuk menjaga disini, siang malam sy disini, nginap di ruang kelas itu bang.” kata oknum ” Bw”.
Ketika di tanyakan dimana oknum kepala sekolah ” Bd” ? di jawab tidak datang lagi rapat di dinas, ketika diminta untuk menghubungi oknum ” Bd” melalui via telpon untuk bisa dipertanyakan apakah oknum kepala sekolah “Bd” mengetahui kejadian seperti cerita tukang bangunan tersebut.
Ketika komunikasi via telepon tersambung kepada oknum “Bd”, oknum “Bd” hanya berbicara singkat kepada awak media dan di akhir kalimat Oknum “Bd” mengatakan nanti di sambung lagi setelah pulang dari rapat.
Senin (17/10/2022).
Oknum mandor ” Bw” menambahkan lagi,
” saya pusing bang, sudah ada 3 wartawan mempertanyakan hal yang sama, dan saya sudah banyak ngasih uang, apa ini akan terus berlanjut.” Ujar oknum mandor “Bw”.
Ketika awak media berkata hanya ingin bertanya dan menanyakan kebenaran cerita tukang bangunan tersebut, untuk perimbangan di dalam pemberitaan.dengan wajah pucat, oknum mandor “Bw” menarik tangan salah awak media ke samping sekolah untuk berbicara. dikarenakan di depan ruangan kelas ada cctv.
” Maaf bang, jangan terlalu bertanya menekan saya, saya sudah cerita panjang lebar, saya akuiin salah, tolong bantu saya, ini ada uang Rp 3,5 juta (tiga juta lima ratus ribu rupiah). kalau kurang saya tambahi jadi 5 juta, duit sudah habis bang. untuk wartawan yang pertama aja saya kasih 15 juta.” kata oknum “Bw” lagi.
Dengan cara sopan awak media ini menolak dengan halus, dan berkata kalau tujuan kami cuma mencari informasi, kalau masih kurang percaya silahkan tawarkan ke rekan-rekan yang lain.
Tidak patah arang oknum mandor “Bw” masih menawarkan uang sebesar 5 juta kepada rekan-rekan yang lain, tetapi tetap di tolak sama rekan-rekan wartawan yang ikut hadir disana
Diakhir kunjungan awak media di SDN 15 Way Serdang, oknum mandor ” Bw” tetap mengatakan kepada awak media untuk menunggu oknum kepala sekolah “Bd” pulang dari rapat, akan bermusyawarah dan akan menghubungi lagi tim aqak media untuk menberikan keterangan lagi.
Hingga berita ini dinaikan secara online, oknum mandor “Bw” dan oknum kepala sekolah “Bd” tidak menghubungi awak media dan nomor telpon dan WhatsApp ( wa) awak media di blog oleh kedua oknum tersebut.
Harapan besar Kepada APH , instansi Pemerintah Kabupaten Mesuji untuk dapat memanggil oknum-oknum tersebut dan di proses secara hukum atas perbuatan yang tidak terpuji tersebut.
Bersambung.
(Tim).